Nama : Fahrur Rosi
Nim : 160411100042
Kelas : Tata
Kelola Informasi (IT Governance) C
ITIL merupakan merek dagang yang terdaftar di Office of Government Commerce (OGC) Inggris, sejarah awal ITIL diterbitkan sekitar tahun 1989 dan 1995 oleh Her Majesty’s Stationery Office (HMSO) di Inggris atas nama Central Communications and Telecommunications Agency (CCTA) dan kemudian CCTA dimasukan dalam Office of Government Commerce (OGC). Perusahaan yang menerapkan ITIL pada awalnya terbatas hanya didaerah Inggris dan Belanda.
MANAJEMEN LAYANAN IT MENURUT ITIL
1. Service Strategy (Strategi Layanan)
2. Service Design (Desain Layanan)
3. Service Transition (Transisi Layanan)
4. Service Operation (Operasional Layanan)
5. Continual Service Improvement (Peningkatan Layanan Berkelanjutan)
Berikut masing-masing penjelasan dan proses iterasinya :
1.
Service Strategy
Service
Strategy Merupakan iterasi pertama dalam siklus layanan ITIL, pada tahap
service strategy dibuat perencanaan terhadap layanan. Proses-proses yang
dilakukan pada iterasi service strategy sebagai berikut:
·
Manajemen Strategi
bagi Layanan TI
Tujuan dari
proses ini adalah membangun strategi bagi layanan TI yang akan dikembangkan
meliputi penawaran penyediaan layanan, kemampuan dan potensi perkembangan
layanan TI. Proses ini juga bertanggung jawab guna memastikan pelaksanaan
strategi.
·
Manajemen Portofolio
Layanan (Service Portofolio Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mengelola portofolio layanan, memastikan layanan yang
dibangaun sesuai dengan kebutuhan bisnis dan investasi layanan.
·
Manajemen Permintaan /
Kebutuhan
Tujuan dari
proses ini adalah melakukan identifikasi terhadap permintaan dan kebutuhan
layanan serta menentukan kapasitas layanan untuk memenuhi permintaan.
·
Manajemen Keuangan
bagi Layanan TI
Tujuan dari
proses ini adalah untuk mengelola finansial penyedia layanan, mengelola proses
akutansi dan keuntungan layanan.
·
Manajemen Hubungan
Bisnis
Tujuan dari
proses ini adalah untuk membangun hubungan positif dengan pelanggan dan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang potensial sehingga dapat menyediakan
layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2.
Service Design
Service
Design merupakan iterasi setelah layanan yang akan di bangun didefinisikan,
pada tahap ini dirancang kebijakan keamanan dari layanan yang akan
dikembangkan, membuat katalog layanan, mengembangkan service level agreement
(SLA) layanan dengan para calon pengguna layanan dan stakeholder. Proses-proses
yang dilakukan pada iterasi service strategy sebagai berikut:
·
Koordinasi desain
Tujuan dari
proses ini adalah mengkordinasikan desain layanan, proses dan sumber daya,
konsistensi dan efektifitas layanan, sistem informasi manajemen layanan,
arsitektur, teknologi dan matrik layanan.
·
Manajemen Katalog
Layanan (Service Catalogue Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mengelola katalog layanan TI yang berisi informasi akurat
terkait semua operasional layanan seperti rincian dan status layanan TI.
·
Manajemen Tingkatan
Layanan (Service Level Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mendiskusikan service level management (SLM) dengan pelanggan
dan pengguna layanan serta merancang layanan yang sesuai dengan tingkat (level)
layanan yang disepakati bersama.
·
Manajemen Resiko (Risk
Management)
Tujuan dari
proses ini adalah melakukan identifikasi, menilai dan mengendalikan risiko. Hal
ini mencakup analisa nilai aset bagi bisnis, mengidentifikasi ancaman terhadap
aset, dan mengevaluasi seberapa rentan setiap aset dengan ancaman yang
teridentifikasi.
·
Manajemen Kapasitas
(Capacity Management)
Tujuan dari
proses ini adalah memastikan bahwa kapasitas layanan dan infrastruktur TI mampu
mencapai target layanan sesuai SLA dengan biaya yang efektif dan tepat waktu.
·
Manajemen Ketersediaan
(Availability Management)
Tujuan dari
proses ini adalah menentukan, menganalisa, merencanakan, mengukur dan
meningkatkan semua aspek ketersediaan layanan TI sesuai dengan target yang
telah disepakati.
·
Manajemen Keamanan
Informasi (Inform. Security Management
Tujuan dari
proses ini adalah menjaga kerahasiaan, integritas, ketersediaan data, menjaga
data dan informasi layanan organisasi.
·
Manajemen kepatuhan
(Compliance Management)
Tujuan dari
proses ini adalah memastikan layanan TI, proses dan sistem yang berjalan
seesuai dengan kebijakan organisasi dan persyaratan hukum yang berlaku.
·
Manajemen Arsitektur
(Architecture Management)
Tujuan dari
proses ini adalah menentukan cetak biru (blue print) dari pengembangan layanan
dimasa depan, dengan mempertimbangkan strategi layanan dan teknologi dimasa
depan.
·
Manajemen Pemasok
(Supplier Management)
Tujuan dari
proses ini adalah memastikan semua kontrak dengan pemasok (supplier) memegang
komitmen dan mendukung kebutuhan bisnis.
3.
Service Operation
Service
operation merupakan tahap implementasi dari layanan TI yang telah dikembangkan,
membuat perangkat dokumen yang mengatur regulasi layanan seperti Standard
Operating Procedure (SOP) dan manual/petunjuk pemakaian layanan TI kepada
pengguna layanan. Proses-proses yang dilakukan pada iterasi service operation
sebagai berikut:
·
Manajemen Event (Event
Management)
Tujuan dari
proses ini adalah memastikan Configurasi item (CI) yang ada terpantau dan
menyaring kategori event untuk memutuskan tindakan yang tepat.’
·
Manajemen Insiden
(Incident Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mengelola semua siklus insiden guna mengembalikan layanan TI
kepada pelanggan secepat mungkin jika insiden terjadi.
·
Pemenuhan Permintaan
(Request Fulfilment)
Tujuan dari
proses ini adalah memenuhi permintaan pelanggan pada layanan TI, seperti
perubahan password atau permintaan informasi.
·
Manajemen Akses
(Access Management)
Tujuan dari
proses ini adalah memberikan hak kepada pengguna yang berwenang dan mencegah
akses dari pengguna yang tidak terotorisasi. Manajemen akses erat kaitannya
dengan keamanan informasi.
·
Manajemen Masalah
(Problem Management)
Tujuan dari proses
ini adalah mengelola semua siklus masalah yang terjadi pada layanan TI.
Manajemen masalah bertugas untuk mencegah terjadinya insiden dan meminimalkan
dampak dari insiden.
·
Pengendalian Operasi
TI (TI Operations Control)
Tujuan dari
proses ini adalah memantau dan mengontrol layanan TI beserta infrastrukturnya.
Proses ini bertanggung jawab pada pengendalian tugas-tugas rutin dari
pengelolaan layanan TI.
·
Manajemen Fasilitas
(Facilities Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mengelola lingkungan fisik dari infrasturkur TI yang
berjalan.
·
Manajemen Aplikasi
(Application Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mengelola siklus hidup aplikasi layanan TI yang berjalan.
·
Manajemen Teknis
(Technical Management)
Tujuan dari
proses ini adalah menyediakan ahli teknis untuk mendukung pengelolaan
infrastruktur TI.
4.
Service transition
Service
transition merupakan iterasi yang dilakukan untuk menyesuaikan layanan TI yang
akan dikembangkan dengan layanan TI yang telah berjalan di organisasi,
melakukan review dan pengecekan terhadap layanan TI yang akan dijalankan.
Proses pengecekan dilakukan guna melihat kelemahan atau kekurangan yang muncul
untuk diubah kembali sebelum diimplementasikan. Proses-proses yang dilakukan pada
iterasi service transition sebagai berikut:
·
Manajemen Perubahan
(Change Management)
Tujuan dari
proses ini adalah mengontrol semua perubahan pada layanan dan memastikan
perubahan yang dibuat menguntungkan dengan ganguan yang minimal untuk layanan
TI.
·
Evaluasi Perubahan
(Change Evaluation)
Tujuan dari
proses ini adalah melakukan pengenalan pada layanan baru, ataupun
memperkenalkan perubahan baru pada layanan yang telah berjalan.
·
Manajemen Proyek
(Project Management )
Tujuan dari
proses ini adalah merencanakan dan melakukan koordinasi sumber daya untuk
merilis proyek sesuai dengan waktu, prediksi biaya dan perkiraan kualitas.
·
Pengembangan Aplikasi
(Application Development)
Tujuan dari
proses ini adalah membuat aplikasi untuk layanan dan fungsionalitas sistem yang
dibutuhkan oleh layanan TI.
·
Manajemen Release dan
Deployment
Tujuan dari
proses ini adalah merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan proses rilis
layanan dengan menguji pada siklus layanan. Tujuannya adalah untuk memastikan
integritas layanan tetap terjaga.
·
Validasi &
Pengujian Layanan (Service Validation & Testing)
Tujuan dari
proses ini adalah memastikan layanan yang diberikan memenuhi harapan pelanggan
sesuai target level yang disepakati dan memastikan bahwa oprasional TI mampu
mendukung layanan tersebut.
·
Manajemen Asset dan
Konfigurasi Layanan
Tujuan dari
proses ini adalah menjaga hubungan konfigurasi dan asset yang dibutuhkan
layanan TI
·
Manajemen
pengetahuan (Knowladge Management)Tujuan dari proses ini adalah mengumpulkan,
menganalisa, menyimpan dan berbagi pengetahuan dan informasi organisasi yang
terkait dengan layanan TI. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan
efisiensi.
5.
Continual service improvement
Continual
service improvement (CSI) merupakan bagian akhir dari iterasi siklus hidup
layanan ITIL, pada iterasi ini dilakukan evaluasi terhadap layanan TI yang
telah berjalan. CSI bertujuan untuk mempersiapkan rencana peningkatan terhadap
layanan TI, agar mampu berjalan berkelanjutan. Proses-proses yang dilakukan
pada iterasi continual service improvement sebagai berikut:
·
Review Layanan
(Service Review)
Tujuan dari
proses ini adalah meninjau layanan TI dan infrastruktur secara teratur. Review
berguna untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengidentifikasi cara ekonomis
dalam menyediakan layanan TI.
·
Evaluasi Proses
(Process Evaluation)
Tujuan dari
proses ini adalah mengevaluasi proses secara teratur, melakukan identifikasi
titik-titik improvement untuk meningkatkan kualitas layanan.
·
Definisi Upaya CSI
(Definition of CSI Initiatives)
Tujuan dari
proses ini adalah menentukan upaya spesifik yang berguna untuk meningkatkan
proses dan layanan TI baik secara internal ataupun external.
·
Memantau Upaya CSI
(Monitoring of CSI initiatives)
Tujuan dari
proses ini adalah memeriksa / memastikan upaya yang dilakukan berjalan sesuai
rencana, dan dilakukan tindakan korektif jika dianggap perlu.
Sumber
: